BASINDO : jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan pembelajarannya
Vol 5, No 2 (2021)

VARIASI PERUBAHAN FONOLOGIS NAMA BUAH-BUAHAN DALAM BAHASA JAWA DIALEK LUMAJANG, DIALEK MALANG, DAN DIALEK KEDIRI

Cicik Tri Jayanti (State University of Malang)
Diah Arizona (Universitas Negeri Malang)
M. Khilmi Fuadi (Universitas Negeri Malang)
Rosalia Ayuning Wulansari (Universitas Negeri Malang)
Sumiyanti R. Yaku Danga (Universitas Negeri Malang)
Syifaul Jannah (Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
29 Dec 2021

Abstract

Nama buah-buahan tidak termasuk ke dalam daftar 200 kosakata dasar swadesh. Kendati demikian, perbedaan nama buah-buahan di tingkat dialek pada daerah yang berbeda merepresentasikan adanya tingkat kedekatan antardaerah tersebut. Secara umum, penelitian ini berangkat pada pertanyaan tentang fakta pembeda terkait perbedaan nama buah-buahan yang ada di tiga daerah, yakni Lumajang, Malang, dan Kediri.Untuk selanjutnya, terdapat dua tujuan khusus, yakni mendeskripsikan (1) perubahan fonologis nama buah-buahan dalam bahasa Jawa dialek Lumajang, dialek Malang, dan dialek Kediri dan (2) persentase perbedaan fonologis nama buah-buahan dalam bahasa Jawa dialek Lumajang, dialek Malang, dan dialek Kediri dengan menerapkan analisis dialektometri segitiga.Pendekatan metodologis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan pengumpulan data yang dipakai adalah metode lapangan langsung agar data yang dihimpun benar-benar mengambarkan fakta bahasa terkini yang ada. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode dialektometri segitiga. Metode ini memakai bilangan hasil sebagai dasar pemilahannya.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat beberapa perubahan bunyi dalam bahasa Jawa. Perubahan tersebut meliputi Aferesis, Anaptisis dan vowel raising, Vowel Lowering, Epentesis, Protesis, Apokop,  Epentesis, dan Sinkop. Kesejumlah data yang terhimpun menunjukkan dua kategori hasil, yakni (1) rumusan kurang dari 20%  yang sama artinya dengan asal bahasa yang sama dan perbedaan hanya ada di tingkat dialek dan (2) kategori 21–30% mengacu adanya    perbedaan wicara,  yaitu pada dialek Malang dan dialek Kediri, dan antara dialek Kediri dan dialek Lumajang)Kata kunci: bahasa Jawa, dialek, dialektometri, perubahan fonologis

Copyrights © 2021