Moda transportasi baik kendaraan pribadi, angkutan umum, maupun angkutan barang yang merupakan potensi market yang strategis bagi industri energi. Hal ini khususnya dalam upaya melakukan konversi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Dengan demikian, optimasi penentuan harga BBG dibanding dengan harga BBM perlu dilakukan untuk memperoleh harga ideal, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi para pelaku usaha baik dari sisi efiesiensi, safety maupun keuntungan ekonomi jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi penentuan harga BBG menggunakan simulasi Monte Carlo. Dalam penelitian ini, dipilih suatu uji sampling dengan tingkat akurasi yang baik untuk memprediksi variabel-variabel acak dan dalam jumlah iterasi data yang banyak. Simulasi Monte Carlo dilakukan dengan perangkat Crystal Ball yang merupakan metode statistik yang sudah umum digunakan dalam uji sampling suatu variabel untuk memprediksi segala kemungkinan yang terjadi terhadap berbagai pilihan alternatif. Hasil penelitian menunjukkan wilayah Jakarta memiliki harga gas paling rendah menggunakan metode agregasi yaitu sekitar Rp. 2.900, sedangkan paling tinggi menggunakan metode real yaitu sekitar Rp. 3.300. Wilayah Jawa Barat memiliki harga gas paling rendah menggunakan metode real yaitu sekitar Rp. 3.000, sedangkan paling tinggi menggunakan metode agregasi dan floating USD yaitu sekitar Rp. 3.100. Untuk wilayah Banten harga gas paling rendah menggunakan metode agregasi yaitu sekitar Rp. 2.900, sedangkan paling tinggi menggunakan metode floating USD yaitu sekitar Rp. 3.400.
Copyrights © 2020