PETITA: Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah (PJKIHdS)
Vol 6 No 2 (2021)

THE REINTERPRETATION OF 2:1 HERITAGE USING THE INTERPRETATION AND CULTURAL FUNCTIONS

Muhammad Yusuf Yahya (Institut Agama Islam Al-Muslim, Bireun, Indonesia)



Article Info

Publish Date
01 Nov 2021

Abstract

The article aimed to interpret the heritage verses (mawarith) related to sharing inheritance parts for sons and daughters using Interpretation and Cultural Functions, conveyed by Gorge J.E. Gracia. This article also applies renewed construe of heritage law particularly related to the 2:1 by reviewing Surah An-Nisa: 11 and 176 and al-Munasabah (correlation) between the intended meanings on An-Nisa: 11 and An-Nisa: 34. This research applied the library research using a descriptive analysis approach. The technique of data collection was the triangulation by inquiry of Islamic exegesis references taken from classic and contemporary ones. Besides, this study also collected secondary data, such as classic Islamic Law books, classic Islamic interpretation books, the law of inheritance, written in the Code of Civil Law and the Laws of Inheritance regulated in Compilation of Islamic Laws, the Islamic jurisprudence, consensus, as well as a fatwa (rules issued by the National Islamic Scholars. The result of research in this article stresses the urgency of inheritance interpretation (mawarith) by the inquiry of cultural approach based on valid positive law, the history of verse reveal (asbab an nuzul), the approach to modern science, such as anthropology, and existence of universal justice among all the heirs in a family. The results of such interpretation have been reduced by the Interpretation Function, namely the original meaning (historical function). They then get enhanced to interpret meaning (meaning function), and then emphasize the implicative function. It implies that a basic requirement is ignored when a mujtahid understands the intended meaning on An-Nisa: 34. This case would finally prove that there is a correlation between the content of An-Nisa: 11 and a given capacity to the man as a caretaker implied on An-Nisa: 34, which is a natural gift reasoning bestowed by Allah and professional reasoning or one who is responsible for maintaining the household and finance. Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk melakukan pengkajian terhadap penafsiran ayat-ayat mawarith terkait pembagian warisan anak laki-laki dan anak perempuan dengan menggunakan Teori Fungsi Interpretasi dan Teori Fungsi Kultural. Penelitian di artikel ini juga bertujuan merekonstruksi penafsiran hukum kewarisan terutama bagian dua banding satu dengan menela’ah Surah An-Nisa’: 11 dan 176, serta munasabah/korelasi antara kandungan Surah An-Nisa’: 11 dengan Surah An-Nisa’: 34. Adapun metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif yang menerapkan fungsi interpretasi dan fungsi kultural Jorge J.E. Gracia untuk penafsiran kewarisan. Teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, dengan menelisik kitab tafsir baik klasik maupun modern. Penelitian ini menitikberatkan sumber data primer, yaitu A Theory of Textuality: The Logic and Epistemology karya Jorge J.E. Gracia, yang menawarkan fungsi kultural dan fungsi interpretasi. Di samping itu, data sekunder berupa beberapa kitab Fikih dan kitab Tafsir klasik, produk hukum seperti Hukum Kewarisan yang masih tertuang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Hukum Kewarisan Islam yang diatur dalam Kompilasi Hukum Islam, hasil ijtihad, dan fatwa. Hasil penelitian menekankan urgensi penafsiran kewarisan (mawarith) dengan telisik pendekatan kultural berbasis hukum positif yang berlaku, sejarah turunnya ayat (Asbab an-Nuzul), pendekatan ilmu modern seperti antropologi, dan adanya nilai keadilan universal antar ahli waris dalam satu keluarga. Hasil penafsiran tersebut direduksi dengan fungsi interpretasi, yaitu makna asli/historisitas (historical function) yang kemudian berkembang kepada penafsiran makna (meaning function) dan terakhir menekankan implikasi baru (implicative function), yaitu jika syarat yang diimplikasikan pada An-Nisa’: 34 tidak tercapai. Hal demikian ini juga membuktikan adanya korelasi antara kandungan Surah An-Nisa’: 11 dengan kapasitas yang dibebankan pada An-Nisa’: 34 yaitu ta’lil wahbi atau kapasitas fitrah yang diberikan Allah dan ta’lil kasbi atau kapasitas sebagai pemberi nafkah. Kata Kunci : Fungsi Interpretasi, Fungsi Kultural, Kewarisan, An-Nisa:11

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

petita

Publisher

Subject

Religion Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences

Description

PETITA journal has aimed to deliver a multi-disciplinary forum for the discussion of thoughts and information among professionals concerned with the boundary of law and sharia, and will not accept articles that are outside of PETITA’s aims and scope. There is a growing awareness of the need for ...