Spektroskopi reflektansi merupakan salah satu metode non-desktruktif dan tanpa kontak yang cepat dalam mengidentifikasi material dalam hal ini mineral dan batuan. Teknik ini menggunakan sifat reflektansi yang terjadi pada rentang gelombang elektromagnetik tampak hingga inframerah gelombang pendek (0,4–2,5 µm) dimana rentang gelombang ini juga memiliki kesesuaian dengan produk sensor optis seperti foto udara dan citra satelit multi-/hiperspektral. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisis pemanfaatan spektroskopi reflektansi yang digunakan dalam pengindraan jauh (indraja) dengan tujuan untuk eksplorasi mineral. Analisis terhadap respon spektral seperti bentuk absorpsi, posisi, dan reflektansi absolut untuk interpretasi jenis material dilakukan terhadap hasil pengukuran langsung menggunakan spektroradiometer. Hasil ini selanjutnya menjadi basis data dan disesuaikan guna keperluan pencitraan spektroskopi disamping menggunakan basis data yang sudah tersedia. Penelitian mengambil studi kasus pemetaan alterasi hidrotermal dan identifikasi mineral ikutan timah termasuk mineral pembawa unsur tanah jarang.Teknik pemetaan spektral yang didemonstrasikan antara lain spectral angle mapper, linear spectral unmixing, perbandingan dan komposit band, serta metode berbasis principal component analysis. Hasil kajian memperlihatkan kapabilitas penggunaan metode indraja berdasar prinsip reflektansi dalam memetakan daerah potensi mineral khususnya pada daerah terbuka. Hal yang perlu mendapat perhatian adalah pada daerah yang ditutupi tumbuhan penggunaan metode berbasis reflektansi memerlukan perlakuan khusus terutama untuk penekanan reflektansi tumbuhan terhadap mineral guna mengekstrak peta sebaran mineral. Dengan menggunakan metode analisis dan pemilihan citra dengan panjang gelombang yang tepat, pemetaan indraja menggunakan prinsip spektroskopi reflektansi menjadi salah satu inovasi dalam eksplorasi mengingat teknologi pencitraan yang juga terus berkembang.
Copyrights © 2020