Kajian dalam penulisan ini memaparkan tentang pentingnya double entry system dalam pencatatan transaksi keuangan perusahaan. Sistem pembukuan dengan metode double entry pada umumnya digunakan oleh perusahaan untuk memantau kondisi keuangan serta persediaan yang dimilikinya. Sistem double entry ini terdapat dua input data pada setiap transaksi, dimana akun yang satu akan dicatat sebagai kredit dan akun yang lainnya akan dicatat sebagai debit dengan nominal yang sama. Keunggulan dari sistem double entry adalah karena setiap sisi dalam persamaan akuntansi akan terjadi eliminasi sehingga tidak memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatn atau adanya selisih, kecuali faktor human error dan salah klasifikasi akun, contohnya adalah penjualan secara kredit dicatat didebet sebagai akun kas, padahal seharusnya dicatat sebagai piutang usaha. Dalam sistem pembukuan berpasangan, pengaruh ganda (dua sisi) dari setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem yang telah digunakan secara universal ini menjadi metode yang logis dalam pencatatan transaksi. Sistem ini juga menjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat.Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah debit dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh debit pada akun harus sama dengan jumlah seluruh kreditnya. Sistem pembukuan berpasangan untuk menentukan persamaan akuntansi menjadi jauh lebih efisien daripada prosedur plus/minus yang digunakan dalam single entry system (sistem pembukuan tunggal). Oleh karena itu setelah setiap transaksi perlu dibandingkan antara total aset dengan total kewajiban dan ekuitas pemilik untuk memastikan kesamaan dua sisi persamaan akuntansi. Kesimpulannya, bahwa sistem pembukuan berpasangan (Double Entry System) mempermudah organisasi atau perusahaan dalam mengontrol setiap pencatatan transaksi keuangan, karena sistem ini lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem pembukuan tunggal (Single Entry System). Apalagi dalam pembukuan berpasangan dapat dilakukan pemindahan (posting) dari jurnal ke buku besar, penyusunan neraca saldo dari perkiraan buku besar, ayat penyesuaian, jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan dan penyusunan neraca lajur, sedangkan dalam sistem pembukuan tunggal tidak ada.
Copyrights © 2019