Kualitas jurnalistik DKI Jakarta dapat dilihat pada skor Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) provinsi DKI Jakarta tahun 2020 yakni 72.63, masih masuk kategori baik, namun posisinya pada urutan ketiga dari bawah di antara 34 provinsi. Ini artinya kualitas pers DKI Jakarta dapat dikatakan buruk. Skor tersebut turun dibanding IKP DKI Jakarta tahun 2019 yakni 74.37. Meski skore menunjukkan baik, namun kualitas jurnalistik dapat dimaknai masih buruk karena masih sangat jauh menuju angka 100. Tahun 2019 tercatat 600 pengaduan masyarakat ke Dewan Pers, yang sebagian besar karena pelanggaran Kode Etik Jurnalistik, antara lain karena tidak melakukan konfirmasi, masih menerima suap, kloning berita dan plagiat. Tujuan penelitian ini untuk mengukur kualitas jurnalistik wartawan lulusan uji kompetensi wartawan (UKW) tingkat muda di Jakarta dengan informan yang memberikan penilaian adalah masyarakat yang mempunyai pengalaman berhubungan dengan para wartawan muda yakni para redaktur, narasumber dan Humas. Metodologi yang digunakan adalah mixmethod yakni survei 100 responden di Jakarta dan indepth interview dengan Ketua Umum AJI 2017-2021 Abdul Manan dan Ketua Umum Dewan Pers periode 2013-2019 Yosep Adi Prasetyo. Implikasi hasil penelitian ini dapat menjadi pengembangan mutu UKW dan mendorong wartawan terus meningkatkan kualitas jurnalistik.
Copyrights © 2020