Kibas Cenderawasih : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
Vol. 14 No. 2 (2017)

STRUKTUR SASTRA LISAN LA DHANGU SARINA DAN BUNGAEJA DI PULAU BUTON SULAWESI TENGGARA

Nadir La Djamudi (Unknown)



Article Info

Publish Date
28 Mar 2018

Abstract

AbstractLa Dhangu Sarina story theme is about La Dhangu Sarina whose size posture more than ordinary human being. Then, the mandate of the story are; first, parents should be able to steer or guide the potencyof their child. Second, man proposes but God disposes. This story used the progressive, straight, forward plot. The main character is La Dhangu Sarina, then additional characters are his father, King Wolio, the representative of the Dutch Company. Characterizations which is used in this story is analytical characterization. While, the background story are: time, place, and atmosphere. Theme of the story of Bungaeja is Bungaeja and Jibirilu love story. The mandate of theory are: first, love requires effort, sacrifice, fortitude, either for man or woman. Second; do not be jealous on other people happiness of others because it would be harmful for yourself. This story uses a progressive straight forward plot. The main character of the story, then, are Bungaeja and Jibirilu. Additional characters are Kambampu, her beautiful girl friends, Sapati (mother of Bungaeja), Kinapulu (parents of Kambampu), Si Hasani. Characterizations of this story is analytical characterization. While the background (setting) in this story are: time, place, and atmosphere.   AbstrakTema cerita La Dhangu Sarina adalah La Dhangu Sarina dengan ukuran postur tubuh lebih dari manusia biasa. Amanatnya, yakni pertama, orang tua hendaknya dapat mengarahkan atau membimbing potensi anaknya; kedua, manusia hanya dapat merencanakan, tetapi Tuhanlah yang menentukan segalanya. Cerita ini menggunakan plot maju, lurus, progresif. Tokoh utama adalah La Dhangu Sarina. Tokoh tambahan adalah ayah La Dhangu Sarina, Raja Wolio, utusan Kompeni. Penokohan atau perwatakan yang digunakan adalah penokohan analitik. Sedangkan latar cerita adalah: waktu, tempat, dan atmosfir.  Tema cerita Bungaeja, yakni kisah cinta Jibirilu dengan Bungaeja. Amanatnya, yakni pertama cinta membutuhkan usaha keras, pengorbanan, ketabahan, baik itu bagi laki-laki maupun bagi perempuan; kedua; janganlah iri pada kebahagiaan orang lain karena itu akan berakibat buruk bagi diri sendiri. Cerita ini menggunakan alur lurus, alur maju, atau alur progresif. Tokoh utama adalah Bungaeja dan Jibirilu. Tokoh tambahan adalah Kambampu, gadis-gadis cantik teman Kambampu, Sapati (Ibu dari Bungaeja), Kinapulu (orang tua Kambampu), Si Hasani. Penokohan atau perwatakan dalam cerita Bungaeja adalah penokohan secara analitik. Sedangkan latar (setting) yang digunakan dalam cerita ini, yakni waktu, tempat, dan atmosfir.   

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

kibas

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Kibas Cenderawasih : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan aims at providing a media or forum for researchers, faculties, and graduate students to publish their research papers in the field of linguistic and literary studies. The scope of KIBAS CENDERAWASIH includes linguistic, applied linguistic, ...