Latar Belakang: Penggunaan repeatedly used deep frying oils menyebabkan stres oksidatif yang memicu inflamasi dan kerusakan sel hati. Kadar SGPT yang meningkat merupakan penanda kerusakan fungsi hati. Buah pare diketahui memiliki kandungan flavonoid, polifenol, saponin, dan alkaloid. Kandungan tersebut berpotensi menurunkan kadar SGPT dalam darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah pare terhadap penurunan kadar SGPT pada tikus yang diberi repeatedly used deep frying oils.Metode: Rancangan yang digunakan adalah post test only control group. Tiga puluh ekor tikus wistar jantan terbagi dalam 5 kelompok yaitu: K-, K+, P1, P2 dan P3. Kelompok K- hanya diberi pakan standar. Kelompok K+ diberi repeatedly used deep frying oils 0,42ml/200grBB tikus/hari, P1 diberi ekstrak buah pare 30mg/200grBB tikus/hari, P2 60mg/200grBB tikus/hari, dan P3 120mg/200grBB tikus/hari. Kelompok P1, P2, dan P3 selanjutnya diberikan repeatedly used deep frying oils. Perlakuan dilakukan selama 30 hari. Rerata kadar SGPT dianalisis dengan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Post Hoc LSD.Hasil: Rerata kadar SGPT kelompok K-, K+, P1, P2 dan P3 bertutut-turut adalah 29,164 IU/L 67,771 IU/L; 26,942 IU/L; 24,720 IU/L; dan 23,054 IU/L. Uji beda rerata kadar SGPT antar kelompok didapatkan nilai p=0,000 (p<0.05) dengan uji Post Hoc LSD didapatkan perbedaan bermakna pada K- dengan K+ (p=0,000), K+ dengan P1 (p=0,000), K+ dengan P2 (p=0,000), K+ dengan P3 (p=0,000).Kesimpulan: Pemberian ekstrak buah pare berpotensi menurunkan kadar SGPT pada tikus wistar yang diberi repeatedly used deep frying oils.
Copyrights © 2021