latar belakang: Berdasarkan data e-PPGBM menunjukan jumlah kasus stunting di Kota Baubau tahun 2020 sebanyak 287 kasus atau 13,4% menjadi 589 kasus atau 9,8 % di tahun 2021, dan pada tahun 2022 menjadi 716 kasus atau 8,8% .Penurunan kasus maupun prevalensi Stunting di tahun 2022 menjadi 8,8% tentunya menjadi beban yang harus bisa diselesaikan bersama oleh pemerintah maupun seluruh perangkat daerah terkait yang harus diselesaikan dengan melakukan konvergensi Stunting. Tujuan: Tujuan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu masyarakat terkhusus ibu yang memiliki anak yang terkena stunting dan anak yang sulit mengonsusmi makan sayuran, dengan melakukan pengabdian pengelolaan daun kelor menjadi kue bolu. Metode: Memberikan pretest dan posttest, melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan bolu kelor, Membagikan Leaflet serta membagikan bolu kelor sebagai intervensi fisiknya Hasil: untuk uji normalitas data karena respondennya kurangnya dari 30 peserta maka yang digunakan untuk uji normalitas data Shapiro-Wilk. Hasil uji Shapiro-Wilk didapatkan bahwa data berdistribusi tidak normal karena terdapat perdeeaan normalitass antara pretest dan posttest maka tetap dikategorikan data terdistribusi normal nilai sig 0,13>0,05. Diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,02. Karena nilai 0,02 lebih besar dari >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa "Ha ditolak". Artinya tidak ada perbedaan antara PreTest dan Post Test. Kesimpulan: Pengetahuan mereka tentang bahaya stunting dan pemanfaatan daun kelor meningkat.
Copyrights © 2024