Masalah: CV. Pakis Indah merupakan salah satu industri kecil yang belum mengetahui ataupun menerapkan K3, hal ini terlihat dari situasi di pabrik yang tidak ada sama sekali budaya K3, misalnya banyaknya pekerja yang tidak menggunakan APD, tidak adanya poster ataupun tanda-tanda yang terkait K3, serta perilaku pekerja yang menganggap biasa bila terjadi kecelakaan kerja. Lingkungan kerja di pabrik juga sangat panas dan bising. Tujuan: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk peningkatan pengetahuan mitra tentang budaya K3, melakukan identifikasi bahaya di tempat kerja sehingga bisa ditindak lanjuti dengan pembuatan poster dan SOP kerja, serta pengadaan APD. Metode: Metode yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan melakukan sosialisasi budaya K3 dan penyakit akibat kerja. Peningkatan pengetahuan diketahui dari pretest dan post test. Kegiatan identifikasi bahaya dilakukan dengan metode HIRADC. Hasil: Kegiatan sosialisasi menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta yang dibuktikan dari hasil pretest yaitu 63% peserta berpengetahuan kurang, 19% berpengetahuan cukup, dan 18% berpengetahuan baik. Hasil post test menunjukan bahwa 13% peserta berpengetahuan kurang, 62% berpengetahuan cukup, dan 25 % berpengetahuan baik. Identifikasi bahaya dilakukan dengan metode HIRADC ditemukan terdapat 7 resiko dalam kategori low, 6 resiko kategori medium, dan 11 kategori high.
Copyrights © 2021