Pola konsumsi remaja umumnya kurang bervariasi serta dengan jumlah yang sedikit dan dikonsumsi tidak lengkap tiap kali makan sehingga menyebabkan asupan energi dari sumber karbohidrat, protein, dan lemak sangat kurang jika dibandingkan dengan anjuran kecukupan gizi pada remaja tersebut. Remaja cenderung menyukai junk food yang tinggi natrium. Hal tersebut menyebabkan obesitas sentral pada remaja terus meningkat setiap tahunnya hingga mencapai angka 31% pada tahun 2018 dan kejadian gemuk terus meningkat hingga 5 kali lipat pada tahun 2010-2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebiasaan makan pada remaja sebelum dan sesudah penelitian dalam sudut pandang sosiologi. Penelitian ini menggunakan quasy experimental with control group pre-post test design yang melibatkan 101 subjek remaja di SMAN 15 Bandung, SMA Pasundan 2 Bandung, dan SMA Pasundan 8 Bandung dan dilakukan pada bulan September - Oktober 2018. Data konsumsi pangan diperoleh dengan menggunakan food frequency questonnaire dan food recall 24 hour yang dianalisis dengan menggunakan uji paired t-test. Pangan yang paling sering dikonsumsi adalah nasi, telur, kangkung, mangga, dan bala-bala. Rata-rata tingkat kecukupan energi dan zat gizi subjek kelompok ceramah meningkat secara signifikan dibandingkan kelompok website dan kontrol terutama pada energi, karbohidrat, kalsium, dan besi. Konsumsi pangan remaja relatif rendah dan belum memenuhi anjuran kementerian kesehatan. Pendidikan gizi dapat meningkatkan pengetahuan gizi, namun pengaruhnya tidak signifikan terhadap kebiasaan makan remaja.
Copyrights © 2019