Guru bimbingan konseling merupakan guru yang memiliki peran sangat penting dalam membantu permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah dan lingkungannya, bertujuan untuk membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Sehingga perlu melakukan seleksi dalam penerimaan guru bimbingan konseling karena layanan bimbingan konseling mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Proses seleksi penerimaan guru bimbingan konseling saat ini masih dinilai secara subjektif sehingga mempengaruhi kelancaran dalam proses pembelajaran siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk menjunjung tinggi objektivitas dalam seleksi penerimaan guru bimbingan konseling maka perlu dibangun suatu sistem pendukung keputusan untuk menyelesaikan proses seleksi penerimaan guru bimbingan konseling. Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem yang dibuat untuk memecahkan masalah. Saat ini sudah berkembang metode-metode penerapan sistem pendukung keputusan, diantaranya AHP dan MOORA. Penerapan metode AHP dan MOORA dinilai mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Hasil yang diharapkan dari perancangan sistem adalah sebuah sistem pendukung keputusan agar dapat membantu pihak sekolah dalam melakukan seleksi penerimaan guru bimbingan konseling secara objektif dengan menerapkan dua metode yaitu metode AHP dan metode MOORA, yang mana Metode AHP dapat memberikan bobot yang optimal karena melakukan perbandingan terhadap kriteria secara berpasangan dan kemudian dilanjutkan dengan metode MOORA untuk perangkingan.
Copyrights © 2021