Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu
Vol 3 No 2 (2020)

UPACARA MEJRIMPEN PADA HARI RAYA GALUNGAN DI DESA PEDAWA KABUPATEN BULELENG

Dewa Nyoman Sucita (STKIP Agama Hindu Singaraja)



Article Info

Publish Date
23 Oct 2020

Abstract

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah dapat mengungkap hal ikhwal pelaksanaan upacara Mejripen di desa Pedawa, yang bersifat cukup unik karena hanya dilaksanakan oleh umat Hindu yang berada di desa Pedawa. Untuk menuntaskan penelitian ini digunakan beberada metode ilmiah antara lain: dalam menentukan informan digunakan purposive snowball sampling; untuk mendapat data digunakan metode observasi, wawancara dan pencatatan dokumen. Dan data yang terkumpul diolah dengan metode analisis data kualitatif. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut: 1). Upacara mejrimpen adalah upacara manusa yadnya menggunakan banten jrimpen sebagai upakara pokok yang mengandung berbagai makna antara lain: sebagai upacara pembersihan diri, upacara sambutan (Telu Bulanan), upacara ngotonin dan upacara syukuran. 2). Tatacara pelaksanaan upacara Mejrimpen ada dua bagian besar, yaitu pertama, tatacara Mejrimpen Sibakan yang meliputi a). Pemotongan babi untuk bahan pembuatan sate banten Jrimpen dilaksanakan pada Penampahan Galungan, b). Babi yang dipotong dipakai separuhnya untuk pembuatan bahan sate Jrimpen, c). Tidak membuat banten segehan pada pintu gerbang pekarangan dan tidak membuat banten Karna untuk di Sanggah Kemulan Sakti, d) Setelah sate yang dibuat dihiyasi dengan berbagai pariasi dari kulit babi, lemak, hati, cabe dan kunir selanjutnya beberapa sate tersebut dipajang setinggi tiang bendera di atas atap rumah. Kedua, tatacara upacara Mejrimpen Nampah Ukudan meliputi: a). Pemotongan babi untuk bahan pembuatan sate banten Jrimpen dilaksanakan pada hari raya Galungan, b). Babi yang dipotong sepenuhnya untuk pembuatan sate Jrimpen, c). Membuat banten segehan yang diaturkan di pintu gerbang rumah dan banten karna untuk di Sanggah Kemulan Sakti, d). Tidak ada penunjukkan sate di atas atap rumah seperti pelaksanaan Mejrimpen Sibakan, e). Setelah sate dibuat langsung sate-sate itu ditata sedemikian rupa dalam sebuah wakul menjadi jrimpen sate dan saat itu pula dibuat jrimpen jaja. Setelah semuanya selesai kedua jrimpen itu ditata secara berjejer di atas bale-bale tempan pelaksanaan upacara Mejrimpen. Sore harinya dilanjutkan pelaksanaaan upacara Mejrimpen dan diakhiri dengan nunas tirta wayang dari ki dalang apabila upacara Mejrimpen yang dilaksanakan tingkat mewayang. 3). Ada dua jenis banten yang digunakan, yaitu: 1). Jenis-jenis banten yang digunakan pada upacara Mejrimpen Sibakan dan 2). Jenis-jenis banten yang digunakanpada upacara Mejrimpen Nampah Ukudan; sedangkan pada upacara Mejrimpen Mewayang, baik Mejrimpen Sibakan maupun Mejrimpen Nampah Ukudan masing-masing tingkatan ditambah dengan banten wayang.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

wspah

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Education Other

Description

Fokus dari Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu adalah penelitian dalam lingkup 1. Pendidikan Agama Hindu 2. Pendidikan Kebudayaan berbasis Agama Hindu 3. Pendidikan Agama Hindu berbasis ...