BELIA
Vol 1, No 2 (2013)

Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak

Rukhani, Siti ( IKIP Veteran Semarang)



Article Info

Publish Date
28 Apr 2014

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah Kemampuan Kreativitas pada Anak Kelompok B TK Assakinah Wirosari Kabupaten Grobogan masih rendah / belum tercapai target sesuai dengan kriteria ketuntasan hasil pembelajaran, yaitu 75 %. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang kurang menarik minat belajar anak didik, sehingga anak kurang kreatif, banyak diam, sibuk dengan kegiatannya sendiri, kurang memperhatikan penjelasan guru. Penelitian menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Masing-masing siklus memiliki 4 tahapan yang sama, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Subyek penelitian adalah Anak didik Kelompok B TK Assakinah Wirosari Kabupaten Grobogan dengan 20 anak, yang terdiri 14 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Pembelajaran difokuskan pada tema tanaman dan sub tema bagian-bagian dari tanaman. Metode Penelitian Tindakan Kelas ini, pengumpulan datanya adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang terkait dengan peningkatan kemampuan kreativitas pada anak melalui model pembelajaran kontekstual dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi prosentase. Penyajian data yaitu kumpulan informasi yang tersusun serta memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan simpulan yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Agar mengetahui perubahan kemampuan kreativitas anak adalah diperoleh melalui perbandingan antara kemampuan kreativitas sebelum menggunakan model pembelajaran kontekstual dan setelah menggunakan model pembelajaran kontekstual. Pencapaian keberhasilan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku. Apabila ditetapkan 75% sebagai lambang keberhasilan, maka pencapaian yang belum mencapai 75% masih perlu dilakukan tindakan lagi. Hasil penelitian bahwa model pembelajaran kontekstual dapat memotivasi anak kelompok B TK Assakinah Wirosari Kabupaten Grobogan. Hal ini dapat dilihat bahwa semula pada kondisi awal menunjukkan 20%, kemudian pada siklus I menunjukkan 70%, dan pada siklus II menunjukkan 90%. Sesuai dengan indikator keberhasilan yakni 75% maka pada siklus II sudah melampaui indikator keberhasilan yaitu 90%. Saran yang disampaikan adalah: (1) Guru perlu memahami bahwa kecerdasan bukanlah hasil tes karena kecerdasan menghasilkan kreativitas dan pemecahan masalah. (2) Guru dapat memberikan proses pembelajaran kreatif dan inovatif dengan mengaplikasikan berbagai metode, media dan model pembelajaran, sehingga dapat memotivasi serta menstimulasi terhadap minat belajar anak, agar muncul ide- ide. (3) Guru mampu mengkondisikan anak agar pembelajaran  dapat mencapai pada tujuan yang diharapkan. (4) Guru hendaknya selalu mengembangkan potensi serta ide-ide baru dalam penerapan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak. Kata Kunci : Kemampuan kreativitas, model pembelajaran kontekstual.

Copyrights © 2013