Pentingnya penguatan kemampuan pertahanan nirmiliter di provinsi Bali sebagai dampak dari ancaman virus Covid-19 dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga pertahanan negara dari berbagai ancaman nirmiliter, seperti ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, terorisme, Narkoba dan keselamatan umum seperti penyebaran virus Covid-19. Penyebaran pandemi Covid-19 di provinsi Bali masih tinggi dimana per tanggal 9 Juni 2021 tercapat bahwa jumlah kasus kumulatif sebanyak 47.581 orang, sembuh 45.630 orang (95,90%), dan meninggal 1.514 orang (3,18%), kasus aktif sebanyak 437 orang (0,92%), dengan jumlah terbanyak penderita pada Kota Denpasar dengan akumulasi sebanyak 15.032 penderita. Penyebaran virus Covid-19 di Bali telah menurunkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat pada aspek wisata. Dari kondisi tersebut dapat disusun pertanyaan tentang bagaimana tingkat kemampuan Pertahanan nirmiliter untuk menghadapi ancaman virus Covid-19, prioritas alternative dan strategi penguatan kemampuan Pertahanan nirmiliter. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif pada kemampuan Pertahanan nirmiliter pada aspek kebijakan/peraturan (3,6), kewaspadaan dini (3,9), bela negara (3,9), kemampuan teknologi (3,7) dan dukungan anggaran (3,5). Untuk mendukung penguatan kemampuan Pertahanan nirmiliter perlu disusun kebijakan yang tepat dan pembentukan lembaga penanggulangan ancaman nirmiliter. Langkah strategis yang perlu dilakukan adalah peningkatan kemampuan analisis terhadap berbagai potensi ancaman agar dapat memberikan analisis data yang tepat untuk menghadapi berbagai potensi ancaman nimiliter. Sebagai saran diperlukan aksi pemerintah dalam mendukung peningkatan kewaspadaan nasional untuk mencegah terjadinya risiko dari ancaman nirmiliter.
Copyrights © 2022