Kulit batang kina (Cinchona succirubra Cortex) merupakan salah satu bagian tanaman yang menghasilkan metabolit sekunder yaitu alkaloid berupa kinin dan memiliki aktifitas farmakologi. Selain kandungan kinin, dalam kulit batang kina juga terdapat berbagai senyawa kimia lainnya, yakni kinidin, sinkonin, dan sinkonidin. Adanya kandungan senyawa lain dapat mengurangi efek farmakologi yang dihasilkan oleh kinin bahkan dapat saling meniadakan satu sama lain. Pemilihan metode pemisahan dan isolasi yang tepat merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi kemurnian senyawa tunggal yang diperoleh. Ekstraksi dengan metode sokletasi, identifikasi golongan dengan metode screening fitokimia. Fraksinasi dengan metode esktraksi cair-cair dan kromatografi vakum cair. Isolasi dengan metode kromatografi preparatif dan metode KLT-Spektrofotodensitometri. Ekstraksi sokletasi didapat filtrat dengan warna coklat kemerahan. Skrining fitokimia hasil positif golongan triterpenoid dan alkaloid. Ekstraksi cair-cair didapat hasil fraksi air, fraksi etil asetat I dan fraksi etil asetat II. KLT dan identifikasi pereaksi kimia hasil positif mengandung kinin pada fraksi etil asetat II. Kromatografi lapis tipis preparatif (KLT-P) dan isolasi senyawa dengan metode KLT-Spektrofotodensitometri sampel positif mengandung kinin. Penetapan kadar total kinin dalam standar kinin menghasilkan nilai rata - rata % recovery yaitu 100,442 % dan kadar total kinin dalam subfraksi KLT-P I dan II secara berturut-turut menghasilkan kadar sebesar 0,402612 mg dan 0,155830 mg.
Copyrights © 2021