Seorang pasien yang pernah mengalami atau terinfeksi corona virus mendapatkan berbagai macap respon yang kurang mengenakan baik dari masyarakat, keluarga, maupun dari petugas kesehatan. Munculnya stigma-stigma negatif dari masyarakat kepada pasien covid 19 menjadikan keadaan psikologis pasien tersebut terganggu. Selain stigma tersebut, pasien merasakan kesendirian dalam masa karantina baik di Rs dan saat sudah pulang ke rumah. Menjadikan seseorang yang pernah mengalami covid 19 menjadi mudah cemas, mudah tersinggu dan mengalami gangguan tidur. Fenomena-fenomena dari pengalaman seseorang yang pernah mengalami covid 19 tidak dapat digambarkan secara kuantitatif, karena setiap pelangalaman dari partisipan yang pernah mengalami covid 19 bervariasi dan berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna dari pengalaman psikologis seseorang yang pernah mengalami covid 19 dalam penerimaan diri atau perkembangan konsep dirinya pasca perawatan di Rumah Sakit dan karantina mandiri dirumah. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan studi fenomenologi interpretative. Dalam penelitian ini terdiri dari 10 partisipan dan menghasilkan 3 tema yaiti: a. Merasa takut akan kematian, b. Mencoba berpikir positif bahwa semua akan baik-baik saja, c. Merasa berhalusinasi saat kondisi kritis.
Copyrights © 2021