Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara pendapatan petani yang mengakses kredit lembaga keuangan formal dan informal. Penelitian dilakukan di Kabupaten Nganjuk. Pengambilan sampel menggunakan purposive Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebnayak 100 petani bawang merah yang mengakses kredit lembaga keuangan formal dan informal. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis matematik untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani bawang merah yang mengakses kredit ke lembaga keuangan formal dan informal. Analisis statistik menggunakan Independent Sampel T Test, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pendapatan petani bawang merah yang mengakses kredit pada lembaga keuangan formal dan informal. Hasil penelitian menunjukan rata-rata pendapatan petani bawang merah yang mengakses lembaga keuangan formal sebesar Rp. 35.852.746,43 per musim tanam, sedangkan rata-rata pendapatan petani bawang merah yang mengakses lembaga keuangan informal sebesar Rp. 16.317.527,62 per musim tanam. Perbedaan pendapatan disebabkan oleh luas lahan yang ditanami oleh petani dan jumlah produksi bawang merah dan berdasarkan analisis perbedaan (Komparasi) pendapatan usahatani bawang merah yang mengakses kredit ke lembaga keuangan formal dan informal dengan uji beda dengan hasil Fhitung lebih besar dari Ftabel dan Thitung lebih besar dari Ttabel dengan signifikan 0,00, dengan keputusan tolak Ho terima H1, artinya terdapat perbedaan nyata antara usatani bawang merah yang mengakses kredit ke lembaga keuangan formal dan informal
Copyrights © 2021