Spodoptera frugiperda merupakan hama infasiv di Indonesia, menyerang tanaman jagung dan menimbulkan serangan berat. Serai wangi (Cymbopogon nardus) mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat mempengaruhi serangga. Penelitian ini menggunakan ekstrak kasar serai wangi yang diperoleh dengan ekstraksi konvensional menggunakan pelarut air, diaplikasikan pada konsentrasi 10 dan 15%. Ekstrak kasar serai wangi yang diperoleh dengan ekstraksi soxchlet menggunakan pelarut aseton diaplikasikan pada konsentrasi 0.25 dan 0.5% pada tanaman jagung yang terserang S. frugiperda. Siantraniliprol konsentrasi 0.2% digunakan pada penelitian ini untuk membandingkan dengan insektisida sintetik. Perlakuan kontrol menggunakan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar serai wangi yang diperoleh melalui ekstraksi soxhlet menunjukkan efek pengendalian yang baik dibandingkan dengan ekstraksi konvensional dengan air. Konsentrasi aplikasi ekstrak kasar yang diperoleh dengan soxhlet 0.5% menunjukkan efek pengendalian yang sama dengan insektisida siantraniliprol dengan intensitas serangannya yaitu masing-masing 24.65% dan 18.06%, sedangkan konsentrasi 0.25% belum menunjukkan efek yang baik dengan intensitas serangan 34.03% tidak berbeda nyata aplikasi ekstrak serai wangi yang diperoleh dengan ekstraksi konvensional dengan air konsentrasi 15% dengan intensitas serangan 40.97%. Sementara itu konsentrasi 10% menunjukkan efek yang sama dengan kontrol, yaitu masing-masing 53.13 dan 65.97%. Ekstrak kasar serai wangi yang diperoleh dengan ekstraksi soxhlet konsentrasi 0.5% mempunyai potensi dalam mengendalikan S. frugiperda pada tanaman jagung manis.
Copyrights © 2021