AdBispreneur
Vol 6, No 3 (2021): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa

POTRET KINERJA BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) DALAM MENGEMBANGKAN INDUSTRI HALAL DI INDONESIA

Dinna Charisma (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana)



Article Info

Publish Date
14 Feb 2022

Abstract

The government has officially merged 3 sharia commercial banks owned by state-owned subsidiaries into one large entity called Bank Syariah Indonesia (BSI). The merger of Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, and BRI Syariah is expected to be able to form the largest national Islamic commercial bank with strong capital that can contribute to the development of the Indonesian halal industry during the COVID-19 pandemic. BSI as a sharia bank with the largest assets in Indonesia is expected to perform better so that it can become a facilitator both in the form of financing and the collection of third-party funds (DPK) in the halal industry which is one of the industries that has a market share in the country with the largest Muslim population. This research is qualitative descriptive research with a case study approach technique which is carried out in four stages, namely data collection, data presentation, data reduction, categorization, and data verification. The results of this study are expected to improve banking performance, especially sharia as part of the national economic recovery (PEN) in the halal industry ecosystem. Maintaining the value of ROE, distribution of financing, TPF, NPF, and BOPO, as well as synergizing with various parties is one of the keys to BSI's success in developing the halal industry in Indonesia. Pemerintah resmi menggabungkan 3 bank umum syariah milik anak perusahaan BUMN menjadi satu entitas besar bernama Bank Syariah Indonesia (BSI). Merger Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah diharapkan mampu membentuk bank umum syariah nasional terbesar dengan permodalan yang kuat yang mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan industri halal Indonesia di tengah pandemi COVID-19. BSI selaku bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia, diharapkan dapat berkinerja lebih baik sehingga dapat menjadi fasilitator baik dalam bentuk pembiayaan maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dalam industri halal yang merupakan salah satu industri yang memiliki pangsa pasar di dalam negeri dengan penduduk muslim terbesar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus yang dilakukan dalam empat tahap, yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, kategorisasi dan verifikasi data. Hasil kajian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perbankan khususnya syariah sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada ekosistem industri halal. Menjaga nilai ROE, penyaluran pembiayaan, DPK, NPF, dan BOPO, serta bersinergi dengan berbagai pihak menjadi salah satu kunci keberhasilan BSI dalam mengembangkan industri halal di Indonesia.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

adbispreneur

Publisher

Subject

Economics, Econometrics & Finance Social Sciences

Description

Jurnal AdBispreneur adalah jurnal ilmiah di bidang administrasi bisnis dan kewirausahaan yang terbit tiga kali setahun. Diterbitkan oleh Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Berisi tulisan hasil pemikiran dan penelitian di bidang ...