Setiap struktur rekayasa seperti halnya pada sirip roket, mempunyai massa dan elastisitas, maka struktur tersebut mempunyai potensi untuk menimbulkan getaran. Pada umumnya terjadinya getaran pada struktur rekayasa adalah tidak diinginkan. oleh karena itu strukur sirip roket harus mampu menerima getaran yang terjadi. Percepatan pengganggu (g force) yang ditimbulkan oleh proses pembakaran pada roket dapat menyebabkan getaran dengan amplitudo yang besar (resonansi) yang mengakibatkan kerusakan pada struktur sirip roket, sehingga sirip roket tidak dapat bekerja seperti yang diinginkan. Untuk itu perlu diteliti agar sirip roket dapat menerima beban getaran yang terjadi. Beban tersebut menyebabkan terjadinya getaran pada sirip roket, oleh karena itu penting untuk merancang kekuatan sirip roket dengan nilai frekuensi natural dari sirip roket lebih besar dari frekuensi kerja maksimum roket agar tidak terjadi resonansi. Beban getaran terbesar pada roket RX 450 adalah sebesar 10 g, maka sirip roket harus mampu menerima beban g force yang terjadi. Tujuannya agar sirip dirancang untuk dapat menerima beban getaran tersebut selama penerbangannya. Pada perancangan ini digunakan bahan sirip roket RX 450 adalah Al 7075 dengan modulus elastisitas E = 7.17E+10. Hasil rancangan terhadap sirip roket RX 450 dengan tebal sirip 15mm akibat beban getaran, didapat besarnya faktor redaman ΞΎ = 0,39 dan frekuensi natural adalah = 7075 Hz, perancangan sirip roket RX 450 cukup aman terhadap gangguan getaran yang terjadi, karena frekuensi natural hasil perancangan diatas frekuensi kerja paksa maksimum roket yaitu 2000 Hz.
Copyrights © 2021