Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dampak penerapan model triple helix dalam meningkatkan minat berwirausaha masyarakat Rabangodu Selatan pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan interactive model, yaitu dengan mengumpulkan data, mereduksi, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Waktu penelitian empat bulan, dimulai dari Februari hingga Mei 2021 berlokasi di Rabangodu Selatan Kota Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model triple helix belum mampu meningkatkan minat berwirausaha masyarakat kelurahan Rabangodu Selatan pada masa pandemi covid-19 ditinjau dari tiga faktor, yaitu: (1) faktor personal, (2) faktor environment, (3) faktor sosiological. Rekomendasi bagi pemerintah Kota Bima dan kelurahan Rabangodu Selatan dapat menyiapkan wadah guna mengembangkan minat berwirausaha masyarakat, pengadaan sarana dan prasarana memadai, peminjaman modal usaha, memberikan akses informasi, melakukan kerjasama dengan perusahaan dan perguruan tinggi di bidang kewirausahaan, serta melakukan monitoring dan evaluasi berkelanjutan. Sedangkan untuk perguruan tinggi lebih fokus dalam melakukan pengabdian masyararakat di bidang kewirausahaan. Swasta atau perusahaan lebih berperan aktif dalam berbagi ilmu, informasi, memberikan pinjaman modal dan memberdayakan masyarakat untuk menjadi mitra usaha, serta melakukan pembinaan dan pelatihan.
Copyrights © 2021