Latar belakang: Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara baiknegara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlahpenduduk dunia yang semakin pesat dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi.Untukmenekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah melakukan Program Keluarga Berencana Nasional.Salah satu program keluarga berencana nasional yaitu dengan penggunaan alat kontrasepsi suntikDMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat). Namun, ternyata terjadi penghentian atau perubahanpenggunaan alat kontrasepsi tersebut karena efek samping yang sering dirasakan yaitu penambahanberat badan.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perubahan berat badan pada pemakaian alatKeluarga Berencana (KB) suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat). Metode: Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulanSeptember-November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta KB suntik DMPA. Sampelpenelitian ini berjumlah 90 peserta KB suntik DMPA di Puskesmas Pembina Palembang denganmenggunakan metode systematic sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dalam bentuktabel dan narasi. Hasil: Pada penelitian diperoleh hasil sebanyak 77,8% responden mengalamikenaikan berat badan pada pemakaian KB suntik DMPA >12 bulan. Saran: Diharapkan pihakpuskesmas dapat memberikan penyuluhan terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan peserta KBsuntik DMPA dalam menjaga kestabilan berat badan.Kata kunci: KB suntik DMPA, perubahan berat badan.
Copyrights © 2020