Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan
Vol 10, No 4 (2021): November 2021

Analisis Pengaruh Pra-Perlakuan (CaCl2 dan Pembekuan) terhadap Kualitas Keripik Salak Goreng Vakum

Siti Sabahannur Sabahannur (Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia, Makassar)
Zulfikar Zulfikar (Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muslim Indonesia, Makassar)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2021

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pra-perlakuan (CaCl2 dan pembekuan) terhadap kualitas keripik salak dengan sistem penggorengan vakum. Pembuatan keripik salak dimulai dengan daging buah dipotong melintang kemudian biji dibuang. Daging buah direndam dalam CaCl2 pada konsentrasi 0, 0,1, 0,2, dan 0,3% selama 40 menit, kemudian dibekukan pada suhu -20oC dengan waktu 0, 24, dan 48 jam. Daging buah salak digoreng vacum pada suhu 85°C selama 45 menit. Untuk mengetahui kualitas keripik salak dilakukan analisis terhadap rendemen, kadar air, kadar abu, vitamin C, dan uji hedonik warna, tekstur, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan, buah salak yang tidak direndam dalam CaCl2 menghasilkan total rendemen keripik yang tinggi sebesar 23,14±0,257%. Pembekuan 48 jam menghasilkan keripik salak dengan kadar air terendah sebesar 0,33±0,070%. Kondisi optimum pra-perlakuan diperoleh pada perendaman CaCl2 0,2% dengan pembekuan 48 jam yang diperlihatkan pada total vitamin C sebesar 9,22±0,070 mg/100 g dan kadar abu sebesar 0,13±0,006%, uji hedonik warna, tekstur dan rasa disukai dengan nilai 3,70±0,577. Dapat disimpulkan bahwa pra-perlakuan buah salak sebelum digoreng vakum dengan perendaman CaCl2 0,2% selama 40 menit dilanjutkan dengan pembekuan 48 jam pada suhu -20oC merupakan kondisi yang paling optimum untuk menghasilkan keripik salak dengan kadar air yang rendah, vitamin C yang tinggi serta kualitas warna, tekstur dan rasa yang disukai.Analysis of the Effect of Pre-Treatment (CaCl2 and Freezing) on Quality of Vacuum Fried Salak (Salacca zalacca) Chip AbstractThis study aims to determine the effect of pre-treatment (CaCl2 and freezing) on the quality of the salak chips using a vacuum frying system. The making of salak chips were started with fruit cutting and seeds removal. The pulp was soaked in CaCl2 at a concentration of 0, 0.1, 0.2, and 0.3% for 40 minutes, then frozen at -20oC for 0, 24, and 48 hours. Salak fruit flesh was vacuum-fried at 85o C for 45 minutes. To determine the quality of the salak chips, the analysis was carried out on the yield, moisture content, ash content, vitamin C, and hedonic test of color, texture, and taste. The results showed that salak fruit which was not immersed in CaCl2 produced a high total yield of chips of 2314±0.257%. Freezing for 48 hours resulted in salak chips with the lowest moisture content of 0.33±0.070%. The optimum pretreatment conditions were obtained in CaCl2 immersion of 0.2% with freezing for 48 hours which was shown in the total vitamin C of 9.22±0.070 mg/100 g and an ash content of 0.13±0.006%, a hedonic test of color, texture, and taste. preferably with a value of 3.70±0.577. It can be concluded that pre-treatment of salak fruit before frying vacuum by soaking 0.2% CaCl2 for 40 minutes followed by freezing for 48 hours at a temperature of -20oC was the most optimum condition for producing salak chips with low water content, high vitamin C and quality of color, texture, and taste preferred 

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jatp

Publisher

Subject

Description

Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan aims to expose the results of fundamental and applied research in food and its related fields to scholars, students, and food applicants. The journal covers the fields of application of technology on food, i.e. biotechnology, functional food, food process, health, ...