Tingkat pengangguran di Kota Yogyakarta adalah yang terbesar di antara 4 kabupaten/ kota di Provinsi Yogyakarta. Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta terus meningkat dari tahun ke tahun dan juga menyerap tenaga kerja lebih banyak daripada industri besar dan sedang. Memberdayakan UMKM adalah salah satu cara untuk memperluas peluang kerja untuk melibatkan lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan jenis-jenis usaha yang berpotensi untuk melibatkan tenaga kerja di Kota Yogyakarta. Metode Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengidentifikasi jenis UMKM basis dan non-basis pada sektor industri pengolahan di Kota Yogyakarta. Hasil perhitungan LQ pada UMKM di setiap kecamatan menunjukkan bahwa kecamatan yang memiliki variasi jenis UMKM basis paling banyak sampai dengan paling sedikit berturut-turut adalah Kecamatan Umbulharjo, Gondokusuman, Wirobrajan, Gondomanan, Danurejan, Jetis, Pakualaman, Mantrijeron, Mergangsan, Ngampilan, Gedongtengen, Tegalrejo, Kotagede, dan Kraton. Hasil ini dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan UMKM agar lebih terarah ke depannya.
Copyrights © 2022