RINGKASAN Tulisan ini menganalisis tari Punan Leto pada masyarakat suku Dayak Kenyah khususnya di desa Ritan Baru dan Tukung Ritan dengan pendekatan sosial budaya dari teori Raymond Williams. Dalam teori Williams memiliki tiga komponen pokok yaitu, lembaga budaya (Institution), isi (content), dan efek (effect). Lembaga budaya menanyakan siapa yang menghasilkan produk budaya, siapa yang mengontrol dan bagaimana cara mengontrol itu dilakukan; komponen isi lebih fokus pada apa yang dihasilkan atau simbol-simbol apa yang diusahakan; dan komponen efek menanyakan konsekuensi apa yang diinginkan dari proses budaya tersebut. Ketiga aspek ini dapat dipakai untuk memahami bagaimana tari Punan Leto menjadi identitas budaya Dayak Kenyah.ABSTRACT This research is discusses how art, especially dance, becomes a cultural identity in the Dayak Kenyah community, especially those in the villages of Ritan Baru and Tukung Ritan. Punan Leto dance is a traditional dance in the Dayak Kenyah community. This study uses a socio-cultural approach with Raymond Williams’ theory to formulate the problem, namely: Who maintains? What are the aspects that make up identity? What to expect when it comes to identity. The purpose of this study is to describe how the Punan Leto dance becomes the cultural identity of the Dayak Kenyah community.
Copyrights © 2022