Kondisi pandemi Covid 19 mempercepat penerapan TIK di segala bidang, termasuk dunia usaha dan UMKM. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan UMKM dalam mengadopsi teknologi baru dalam proses bisnisnya. Studi ini juga mengklasifikasikan responden menurut persepsi mereka tentang adopsi teknologi dalam istilah bisnis. Hasil klasifikasi ini dapat dimanfaatkan oleh para akademisi sebagai dasar penentuan strategi implementasi TIK bagi responden UMKM. Pemilihan strategi yang tepat dalam cara mengadopsi TIK dalam proses bisnis merupakan salah satu bentuk mitigasi kegagalan teknologi dan juga dapat menghindari technostress. Tingkat kesiapan teknologi diukur dengan kerangka kerja TRI yang dikembangkan oleh Parasuraman. Kuesioner dikumpulkan dan dibagikan kepada 60 responden UMKM di Kab. Jember dalam pendataan. Data tersebut telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Technology Readiness Index (TRI) responden berada pada level sedang yaitu 3,16. Hasil klasifikasi TR responden menjadi 5 klaster dengan ditemukan 1 klaster baru. Temuan cluster baru ini memiliki karakteristik unik yaitu optimis tentang penggunaan TIK tetapi tidak inovatif. Selain itu, klaster ini tidak merasa tidak aman dalam menggunakan teknologi tetapi sangat tidak nyaman.
Copyrights © 2022