Ibu-ibu pengusaha ‘Aisiyah Kabupaten Semarang memiliki kreativitas kegiatan ekonomi guna menunjang kebutuhan keluarga. Namun prakteknya, pencatatan transaksi keuangan yang mereka lakukan belum menerapkan pola pencatatan transaksi keuangan yang berbasis digital, sebagai akibatnya potensi keuangan tidak dapat berjalan dengan maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendampingan sebagai bentuk pengabdian masyarakat di wilayah tersebut sekaligus memberikan stimulus pencatatan berbasis digital. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah: a) meningkatkan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan mereka dalam pencatatan dan pembukuaan akuntansi digital; b) memotivasi serta meningkatkan kompetensi mereka dalam membuat laporan keuangan, mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi keuangan, dan menghitung pajak. Mitra pengabdian ini adalah Ibu-ibu pengusaha ‘Aisiyah yang tergabung dalam Sekolah Wirausaha ‘Aisiyah. Metode pengabdian masyarakat, yaitu: a). mengidentifikasi tingkat kesulitan terkait pembukuan keuangan usaha mereka; b). memberi stimulus pelatihan akuntansi berbasis digital; c). monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara bertahap untuk menilai apakah pelatihan yang diberikan bisa memberikan nilai tambah atau tidak bagi mereka. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa: a). Ibu-ibu pengusaha ‘Aisiyah mendapatkan tambahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dalam pencatatan dan pembukuaan akuntansi digital serta b). mampu menumbuhkan motivasi dan meningkatkan kompetensi mereka dalam mengaplikasikan akuntansi digital. Urgensi kegiatan pengabdian ini terletak pada pentingnya membuat pencatatan dan pembukuan atas semua transaksi yang terjadi selama kegiatan usaha mereka sehingga dapat meningkatkan efektivitas kerja dan mengurangi beban biaya yang berdampak pada jumlah pajak yang dibayarkan.
Copyrights © 2022