Gizi Buruk merupakan salah satu penyakit yang di khawatirkan oleh Indonesia, bukan hanya beban pemerintah, namun beban pada keluarga. Hal ini tentu saja menjadi perhatian juga bagi pemerintah daerah, termasuk Kota Prabumulih. Dinas Kesehatan menajdi dasar pelaporan bagian kesehatan keluarga serta gizi masyarakat Kota Prabumulih, pada tahun 2019 jumlah kasus gizi buruk pada balita mencapai 1%. Dan untuk memaksimalkan pemantauan kesehatan pada balita agar tidak berpotensi gizi buruk maka dilakukan pengelompokan (clustering) tersebut menggunakan algoritma K- Means dimana mmepunyai tujuan dalam menyediakan data teruntuk pihak dimana mempunyai keterkaitan pada pelaksanaan keputusan yang diambilkan. Metode pengembangan sistem yang di gunakan yaitu eXtreme Programming (XP). Data yang di gunakan adalah rekapan data balita berpotensi gizi buruk dari tahun 2018 – 2020. Pada studi ini, ditemukan suatu penemuan bahwa cluster (kelompok) berwilayah persebaran kasus balita berpotensi gizi buruk dengan tingkatan C1 untuk daerah tinggi potensi gizi buruk, C2 untuk daerah menengah potensi gizi buruk, untuk C3 untuk daerah rendah potensi gizi buruk.
Copyrights © 2022