Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora
Vol 4, No 2 (2016)

Demokratisasi Musik: Globalisasi dan Identitas Pemeluk Gaya Hidup "Netlabel"

Putro Prasetyo Kusuma (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Mar 2017

Abstract

Netlabel adalah perusahaan rekaman berbasis internet. Kemunculan Netlabel tidak dapat dilepaskan dari pengaruh globalisasi musik. Netlabel memberikan pengaruh kepada pemilik Netlabel, musisi maupun konsumennya. Proses mempengaruhi inilah yang pada akhirnya memunculkan suatu strategi baru dalam mencipta maupun mengkonsumsi musik. Konsep Netlabel adalah konsep yang berasal dari luar negri, dan ketika Netlabel dihadirkan di Indonesia memiliki pemaknaan berbeda. Di luar negri Netlabel hadir sebagai bentuk demokratisasi di bidang musik dan merupakan bagian dari scene musik. Sementara itu di Indonesia, Netlabel hadir sebagai bagian dari maraknya pembajakan dan pengunduhan musik secara illegal. Tidak hanya itu, di Indonesia Netlabel hadir di tengah cepatnya laju modernitas. Namun demikian, modernitas yang terjadi di Indonesia membentuk identitas yang berbeda dari negara-negara lain. Pemahaman tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana modernitas dan globalisasi berpengaruh terhadap terbentuknya Netlabel di Indonesia? dan Bagaimana posisi Netlabel dalam membentuk identitas seseorang dalam mengkonsumsi musik di Indonesia? Perkembangan Netlabel di Indonesia saya anggap perlu dibahas karena lahirnya Netlabel di Indonesia tidak hanya sebatas tren, tetapi merupakan suatu pergerakan. Dari kajian yang telah dilakukan ternyata kehadiran Netlabel di Indonesia lahir dengan berbagai misi, di antaranya misi anti-kapitalisme, demokratisasi pasar, dan misi untuk hadir dengan semangat Do It Yourself. Semangat-semangat itulah yang merupakan identitas pemeluk gaya hidup Netlabel.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

Retorik

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora was founded in 2001 with the aim of seeking a new scientific ethos in the humanities with an interdisciplinary, political, and textual spirit. It was, and still remains, the aspiration of Retorik to foster humanities research with a scientific ethos capable of ...