Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana mood cues dalam film Kartini dengan menggunakan pendekatan teori film, pergerakan kamera, dan mood setting. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif analitis dengan pendekatan studi literatur film. Studi literatur film berupa teori teknik sinematik khususnya pergerakan kamera, yaitu long tracking shot, overhead long shot, dan zoom in yang mendominasi film ini. Hasil penelitian menunjukkan empat poin utama. Pertama, teknik pengambilan gambar long tracking shot tampak kurang menunjukkan mood cues empathy kepada penonton karena kurangnya detail ekspresi wajah tokoh utama. Hal ini menyebabkan kurangnya ambivalen pada adegan terjebaknya Kartini pada aturan Jawa yang masih mendeskreditkan posisi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Kedua, mood setting film Kartini tampak diciptakan dengan gabungan unsur mise-en-scene termasuk kostum, properti, set, colour, dan kombinasi musik etnis dengan setting tahun 1800-an. Ketiga, overhead long shot dengan kemiringan 90° tampak menunjukkan kesan “kebenaran”, “harapan”, sekaligus emosi yang kompleks. Keempat, zoom in tampak menunjukkan empathy kepada penonton yang didukung dengan slow motion. Narasi penolakan dan camera movement menunjukkan emosi Kartini terhadap hak perempuan. Keempat teknik tersebut mendukung ambivalen emosi yang kompleks dan menunjukkan metafora emansipasi perempuan.
Copyrights © 2022