Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pembuatan biodiesel dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah serta mengetahui perbedaan penggunaan alat antara reaktor dan panci terhadap kualitas biodiesel. Saat ini ketersediaan minyak jelantah sangat banyak dan hanya dibuang tanpa dimanfaatkan. Minyak jelantah yang digunakan berasal dari limbah minyak goreng bekas minimal dua kali penggorengan. Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dilakukan dengan proses transesterifikasi dengan dibantu katalis untuk mereaksikannya. Karena minyak jelantah yang dipakai sebagai penelitian hanya 2 kali penggorengan, maka kadar free fatty acids tersebut tidak banyak. Proses transesterifikasi dengan metanol memakai perbandingan antara sodium metoksida dan minyak jelantah. Waktu yang diperlukan untuk proses transesterifikasi adalah 60 menit dengan suhu konstan 65 0C. Alat pereaksi yang digunakan sebagai perbandingan yaitu antara reaktor labu leher tiga dengan panci stainless steel tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara pembuatan biodiesel dengan menggunakan reaktor dengan menggunakan panci. Untuk hasil parameter biodiesel dengan menggunakan kedua alat tersebut juga tidak banyak berpengaruh terhadap kualitas biodiesel itu tersendiri.
Copyrights © 2018