<![CDATA[Prevalensi kanker pada anak semakin meningkat. Terdapat 90 pasien leukemia yang dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo selama tahun 2013-2017. Diagnosis morfologi leukemia akut dibagi menjadi ALL dan AML dan kadang-kadang tidak sesuai dengan diagnosis flow cytometry, yang menunjukkan karakteristik sel ganas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil interpretasi aspirasi sumsum tulang dengan imunofenotip dalam mendiagnosis leukemia pada anak. Metode Data dari rekam medis digunakan dalam studi kohort retrospektif pada anak dengan leukemia (usia 1–18 tahun) yang dirawat di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar dari tahun 2013 hingga 2017. Semua pasien dengan diagnosis kerja leukemia diperiksa aspirasi sumsum tulangnya, diikuti oleh immunophenotyping, dan masing-masing kelompok dianalisis. Hasil Dari total 90 subjek penelitian, diagnosis akhir berdasarkan imunofenotipe adalah 60 pasien ALL dan 30 pasien AML dengan usia rata-rata 8 tahun 3 bulan. Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1,7:1 (p = 0,353). Usia rata-rata kelompok ALL adalah 7 tahun 10 bulan, dan AML, 9 tahun (p = 0,409). Kesesuaian morfologi dan flow cytometry terhadap ALL dan AML berturut-turut adalah 92,3% dan 50%. Sebagian besar penanda berada pada kelompok ALL CD 10 dan CD 20 dengan sensitivitas masing-masing 100%, dan AML CD 117 dengan sensitivitas 92%. Kesimpulan Diagnosis morfologi dan imunofenotipe 92,3% pada kasus ALL dan 50% pada kasus AML. Hal ini penting dalam penilaian garis keturunan dan diagnosis definitif leukemia serta deteksi dini leukemia.Kata kunci: leukemia; anak; Immunophenotyping. ABSTRACT The prevalence of cancer in children is increasing. There were 90 leukemia patients treated at Wahidin Sudirohusodo hospital during the years 2013–2017. The morphological diagnosis of acute leukemia is divided into ALL and AML and is sometimes incompatible with the diagnosis of flow cytometry, which shows the characteristics of malignant cells. This study aims to compare the results of the interpretation of bone marrow aspiration with immunophenotyping in diagnosing childhood leukemia. Methods Data from medical records was used in a retrospective cohort study of children with leukemia (ages 1–18 years) admitted to Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar from 2013 to 2017. All patients with a working diagnosis of leukemia were examined for bone marrow aspiration, followed by immunophenotyping, and each group was analyzed. Results Of a total of 90 study subjects, the final diagnosis based on immunophenotyping was 60 ALL and 30 AML patients with a mean age of 8 years and 3 months. The male to female ratio was 1.7:1 (p = 0.353). The mean age of the ALL group was 7 years and 10 months, and AML, 9 years (p = 0.409). The suitability of morphology and flow cytometry to ALL and AML was 92.3% and 50%, respectively. Most markers were in the ALL CD 10 and CD 20 groups with a sensitivity of 100% each, and AML CD 117 with a sensitivity of 92%. Conclusion Morphological diagnosis and immunophenotyping of 92.3% in ALL cases and 50% in AML cases. This is important in lineage assessment and definitive diagnosis of leukemia as well as early detection of leukemia.]]>
Copyrights © 2022
