Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti di lingkungan SMA XX Yogyakarta pada remaja putri cenderung diam dan merasa tabu untuk membicarakan masalah terhadap keluhan genitalia yang mereka alami saat keputihan maupun saat menstruasi, hal ini terlihat saaat disampaikan penyuluhan tentang genitalia oleh pakar yang berkompoten dari PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) saat penyuluhan dan diberikan waktu untuk bertanya tidak ada remaja putri yang merespon, tetapi setelah penyuluhan dan waktu tanya jawab selesai para remaja putri mendatangi pakar yang berkompoten tersebut untuk berkonsultasi secara bergantian tentang keluhan genital mereka. Methods: Pada kegiatan ini dilakukan pre-test dan post-test untuk melihat pengetahuan dan sikap remaja putri setelah diberikan materi. Metode pendidikan kesehatan yang diberikan yaitu penyuluhan. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling, Siswi dikumpulkan sebanyak 120 anak di aula lalu diberikan pre-test dengan variabel pengetahuan dan sikap remaja putri tentang keputihan dan kebersiha genital dengan parameter definisi keputihan, penyebab keputihan, gejala keputihan, mencegah keputihan, dan cara membersihkan vagina kemudian dilakukan post-test dengan soal yang sama. Results: Dari penyuluhan ini diperoleh peningkatan pengetahuan dari 120 remaja putri dengan rerata pre-test 8,62 sedangkan untuk post-test rerata setelah diberikan penyuluhan adalah 9,33. Sedangkan untuk sikap dari 120 remaja putri untuk pre-test rerata yang diperoleh 40,2 sedangkan untuk hasil post-tets rerata yang diperoleh 39,6.
Copyrights © 2022