Upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, diperlukan adanya perancangan dan pengembangan materi pembelajaran, yang merupakan fungsi yang sangat penting dalam teknologi pembelajaran. Seels Richey (dalam Amir, 2000) mengatakan bahwa kawasan teknologi pembelajaran meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi. Pengembangan desain materi pembelajaran Ilmu Sosial Budaya Dasar ini adalah upaya untuk memenuhi salah satu fungsi ranah teknologi pembelajaran, yaitu ranah pengelolaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan "Apakah ada perbedaan hasil elajar, yang diajarkan dengan menggunakan Model Pengembangan Instruksional (MPI) dan  yang  non MPI?". Apakah Model Pengembangan Instruksional dengan Gaya Belajar yang dimiliki mahasiswa, membedakan hasil belajar mereka? Dan apakah ada interaksi antara gaya mengajar dan MPI terhadap hasil belajar matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan â IAIN Sultan Amai Gorontalo. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode angket gaya belajar, dan test hasil belajar. Analisa data yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur, yaitu untuk menguji hipotesa 1, hipotesa 2 dan hipotesa 3.  Dari hasil penelitian diketahui adanya perbedaan hasil belajar dengan menggunakan MPI dan non MPI, dan perbedaan gaya belajar menyebabkan  perbedaan hasil belajar, serta terdapat pula interaksi antara gaya belajar dengan MPI. Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai alternatif model pengembangan  pembelajaran, dengan lebih memperhatikan perbedaan individu (gaya belajar) untuk mengakomodasi kebutuhan belajar mereka, sehingga tercapai hasil belajar yang baik.
Copyrights © 2014