Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, sehingga ketersediaannya menjadi prioritas bagi suatu bangsa. Usaha peningkatan produksi pangan untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk terus dilakukan. Intensifikasi pertanian pada pertanian modern dengan menggunakan masukan eksternal tinggi, walaupun meningkatkan produksi pertanian secara signifikan ternyata membawa dampak negatif bagi lingkungan. Keberlanjutan sistem pertanian modern tersebut untuk peningkatan produksi pangan diragukan sehingga perlu dikembangkan sistem pertanian yang berwawasan lingkungan. Sistem pertanian berkelanjutan akan dapat menjamin ketersediaan pangan dalam jangka panjang tanpa tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang untuk mendapatkan lingkungan yang sehat. Salah satu bentuk pengelolaan agroekosistem yang mengikuti prinsip pertanian berkelanjutan adalah tumpangsari (polikultur). Tumpangsari dapat meningkatkan efisiensi penggunaan tanah dan meningkatkan produktivitas lahan. Selain itu diversitas tanaman meningkat sehingga lingkungan pertanian menjadi lebih stabil. Serangan hama yang menjadi faktor pembatas produksi pertanian dapat dikendalikan dengan mengelola agroekosistem sehingga tidak cocok bagi kehidupan hama tetapi sesuai sebagai lingkungan hidup musuh alami hama. Salah satu bentuk pengelolaan hama yang sesuai dengan prinsip pertanian berkelanjutan adalah dengan pengendalian hayati melalui konservasi musuh alami. Agar konservasi musuh alami dapat berjalan dengan baik perlu dipahami interaksi tritrofik antara tanaman, hama dan musuh alaminya.
Copyrights © 2009