Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa jenis kelamin, riwayat keluarga, stres, kebiasaan olahraga, status obesitas dan kebiasaan merokok merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan metode survei dan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data melalui wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Populasi adalah pasien rawat jalan poliklinik penyakit dalam RSUD 45 Kabupaten Kuningan usia 20-55 tahun yang berjumlah 624 orang dengan jumlah sampel sebanyak 61 orang. Hasil uji statistik chi Square menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki terbukti merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer (POR: 4,182, 95% CI= 1,427-12,258). Adanya riwayat keluarga terbukti merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer (POR: 6,5, 95% CI= 2,108-20,044). Stres terbukti merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer (POR: 7,25, 95% CI= 2,150-24,442). Kebiasaan olahraga tidak teratur terbukti merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer (POR: 6,557, 95% CI= 2,096-20,517). Status obesitas terbukti merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer (POR: 5,573, 95% CI= 1,706-18,205). Kebiasaan merokok terbukti merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer (POR I: 14,375 (CI=95%: 3,280-63,008), POR II : 10 (CI=95%: 1,781-56,150). Berdasarkan uraian diatas, disarankan menghindari terjadinya hipertensi primer yaitu hindari merokok, turunkan berat badan dengan berolahraga secara teratur, lebih sering melakukan pengontrolan terhadap berat badan sehingga dapat terdeteksi secara dini bila tubuh mengalami kelebihan berat badan, hindari stres karena stres dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Copyrights © 2019