Kebakaran pada gedung beton bertulang, menyebabkan kualitas beton mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena jumlah pori-pori kosong dalam beton semakin bertambah. Pori-pori kosong memudahkan air meresap ke dalam beton dan jika air tersebut mengandung asam, basa dan senyawa klorida akan menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan baja di dalam beton. Penelitian dilakukan dengan ekperimental. Tulangan baja diamter 10 mm ditanam di dalam beton berbentuk kubus ukuran 100 x 100 x 100 mm sepanjang 50 mm dengan variasi kuat tekan 17.5 MPa, 20 MPa dan 30 MPa. Setelah benda uji mencapai umur 28 hari, benda uji dibakar pada suhu sekitar 4000C selama 1 jam menggunakan tungku pembakaran. Untuk mempercepat proses korosi, benda uji direndam di air yang telah ditambahkan NaCl sebesar 5% selama 24 jam dan dialiri arus DC sebesar 12 Volt. Uji korosi dengan metode half cell potential dengan cara mengukur beda potensial dengan Multitester. Selanjutkan dilakukan pengujian tegangan lekat dengan uji pull out. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, akibat temperatur tinggi 4000C, menyebabkan penurunan tegangan lekat tulangan baja dalam beton dengan kuat tekan (f’c) 17.5 MPa, 20 MPa, 30 MPa berturut-turut sebesar 69.09%, 64.07%, 62.02% atau rata-rata 65.07% dibandingkan beton prabakar. Hasil pengujian korosi menunjukan bahwa initial corrosion tulangan baja dalam beton prabakar maupun pascabakar memiliki tingkat resiko korosi 90% atau tinggi karena beda potensial untuk semua benda uji < -350 mV. Akan tetapi jika dilihat dari beda potensial, tulangan baja dalam beton pasca bakar lebih rendah daripada beton prabakar, kecuali beton dengan kuat tekan 30 MPa.
Copyrights © 2022