Restorasi dan rehabilitasi lahan atau bekas lahan ekosistem mangrove adalah hal yang sangat penting saat ini. Kerusakan mangrove di Pesisir Barat Kalimantan Selatan dominan diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti alih fungsi lahan untuk industri, pelabuhan, perikanan, perkebunan, pertambangan, selain pengaruh gelombang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mangrove baik secara ekologi dan reproduksi mangrove, sumber benih, sistem zonasi, kondisi fisik terutama pasang surut, keterlindungan, jenis substrat, unsur hara, pH, salinitas maupun pelibatan masyarakat. Hasil analisi kesesuaian menunjukan bahwa dari 10.790,81 ha yang dipetakan diperoleh 2.268,41 ha (21,02%) kategori sangat sesuai, 6.153,16 ha (57,02%) sesuai , 2.322,08 ha (21,52%) sesuai bersyarat dan 47,15 ha (0,44%) tidak sesuai. Dari kondisi tutupan lahan, wilayah mangrove yang sangat sesuai untuk rehabilitasi sebesar 20,84% dan wilayah tambak seluas 40,35% kategori sesuai.
Copyrights © 2022