27 Steps of May adalah film Indonesia karya sineas Ravi Bharwani yang dirilis pada 2018 dan menjadi film yang penting untuk dikaji karena mengangkat tema sensitif yang terpinggirkan dalam industri film. Film ini mengangkat kisah seorang anak perempuan bernama May yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya. May menjadi korban pemerkosaan pada kerusuhan 1998, di saat usianya hanya 14 tahun. Film ini berfokus pada bagaimana May dan sang ayah menjalani kehidupan pasca kejadian pemerkosaan tersebut. Tokoh May dan sang ayah yang disandingkan dalam film terlihat sebagai suatu oposisi biner, yaitu tokoh perempuan yang menjadi representasi femininitas dan tokoh laki-laki yang menjadi representasi maskulinitas. Artikel ini akan menganalisis bagaimana femininitas dan maskulinitas dimunculkan melalui dua tokoh tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika John Fiske. Adegan-adegan dalam film akan dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film 27 Steps of May di satu sisi masih melestarikan nilai-nilai femininitas dan maskulinitas yang beroperasi dalam masyarakat. Namun di sisi lain, film ini juga menunjukkan pergeseran dari nilai-nilai status quo tersebut. Temuan ini menegaskan bahwa sineas Indonesia melalui karyanya turut menjadi agen perubahan dengan berusaha mendobrak nilai-nilai tradisional femininitas dan maskulinitas yang sudah terlalu mengakar di masyarakat.
Copyrights © 2022