Jurnal Seni Makalangan
Vol 9, No 1 (2022): "Menggali Inspirasi Dari Tradisi"

TARI SYUKUR CREATION

Ignasius Herry Subiantoro (Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISBI Bandung)



Article Info

Publish Date
27 Jun 2022

Abstract

ABSTRAK Tari Syukur merupakan representasi simbolik gagasan dramatik konflik antara keinginan dan kekawatiran dalam diri manusia, yang seringkali meninggalkan hati nurani. Tarian ini bertujuan memberikan pe-mahaman tentang interpretasi bahwa bersyukur adalah cerminan cinta kasih dan penyerahan diri kepada kehendak Tuhan, memiliki nilai kebaikan, kebenaran, dan keindahan. Teori Estetika Teologi Han Urs Von Balthasar adalah teori estetika keindahan. Baltasar seorang Teolog Kristiani, yang mengambil “Salib Yesus Kristus” sebagai dasar kajian tentang drama kehidupan Yesus, adanya pengorbanan cinta diartikan sebagai keindahan karena adanya kebaikan dan kebenaran. Ia membangun satu filsafat theolog mulai dari analogi bukan dari makhluk abstrak, tetapi menjadi seperti yang ditemui secara konkret dalam atributnya (tidak kategoris, tetapi transendental). Sebagai transendentalia ia berjalan melalui semua yang ada (being), apa yang benar-benar sesuatu yang baik dan indah. Metoda perpaduan tahapan proses Eksplorasi, Improvisasi dan Komposisi oleh Alma Hawkins (2003) dan Jaquline Smith (1985) adalah metoda alam kontruksi gagasan awal menuju penentuan tipe tari dan cara penyajiannya. Dengan teori dan metoda yang digunakan Tari Syukur adalah representasional simbolis penyadaran diri, bahwa yang indah itu baik dan benar. Ketiganya merupakan Atribut Allah, mengada (eksis) dalam sebuah fenomena kehidupan, dan manusia sering terlambat menyadarinya bahwa bersyukur memberikan cahaya kebahagiaan/kedamaian.Kata Kunci: Pertunjukan Tari Virtual, Syukur Atas Penyadaran Diri, Theologi Cinta: Simbol Keindahan. ABSTRACTTHANKSGIVING DANCE CREATION, June 2022. Tari Syukur is a symbolic representation of the idea of a dramatic conflict between desires and worries in humans, which often leaves the conscience. This dance aims at providing an understanding of the interpretation that gratitude is a reflection of love and submission to God's will, which has the value of goodness, truth, and beauty. Han Urs Von Balthasar's Theological Aesthetic Theology is the aesthetic theory of beauty. Baltasar, a Christian theologian, who took the 'Cross of Jesus Christ' as the basis for his study of the drama of the life of Jesus. The sacrifice of love is defined as beauty because of goodness and truth. He builds a theological philosophy starting from the analogy, not of an abstract being, but of being as concretely encountered in its attributes (not categorical, but transcendental). As a transcendental, he walks through all that exists (being), what is something really good and beautiful. The method of combining the stages of the Exploration, Improvisation and Composition process by Alma Hawkins (2003) and Jaquline Smith (1985) is a natural method of constructing  initial  ideas towards determining the type of dance and how to present it. With the theory and method used, Tari Syukur is a symbolic representation of self-awareness, that what is beautiful is good and right. All three are God's Attributes, exist in a life phenomenon, and humans often realize too late that gratitude gives light of happiness/peace.Keywords; Virtual Dane Performance, Gratitude Self-Awareness, Love Theology, Symbol Of Beauty.

Copyrights © 2022