Kemampuan motorik halus anak usia prasekolah mulai berkembang dimana anak mulai dapat mengunakan jari-jarinya untuk menulis, menggambar dan lain-lain. Proses tahapan perkembangan setiap anak sama, yaitu merupakan hasil dari proses pematangan organ motorik. Tetapi dalam pencapaiannya, setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda-beda (Mubarok, Amini, 2019). Berdasarkan hasil studi pendahuluan, dari 10 orang anak, 1 anak (10%) mengalami perkembangan tidak normal, 6 anak (60%) meragukan, 3 anak (30%) mengalami penyimpangan. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan quasi eksperimen, two group pre-post test equivalent without control design yaitu dimana penelitian ini sempelnya diambil secara nonrandom. Total sampel dalam penelitian ini ada 26 anak. Dengan 13 orang kelompok permainan pazzle dan 13 orang kelompok bermain Maze, teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling, dengan kriteria inklusi yaitu anak yang dengan persetujuan orangtua bersedia menjadi responden, berusia 3-5 tahun, tidak berkebutuhan khusus, mengikuti sampai akhir penelitian dan dengan hasil observasi awal pada kategori menyimpang dan meragukan dengan rentang nilai 7-8. Uji statistic yang digunakan jika tidak terdistribusi normal dilakukan uji wilcoxon dan mann whitney namun jika normal menggunakan paired T test. Luaran penelitian ini berupa artikel pada jurnal nasional terakreditasi SINTA 1-6, HKI, modul panduan pemberian terapi permainan puzzle dan Maze untuk perkembangan anak, serta buku saku bagi bidan dan keluarga. Tahap Kesiapan Teknologi (TKT) penelitian ini adalah TKT 2 yang membuktikan konsep secara analitis dan eksperimental.
Copyrights © 2022