Pandemi Covid 19 memberikan dampak pada masyarakat dan aktivitas kehidupan bermasyarakat termasuk aktivitas peternak terhadap pola budidaya ternaknya. Dampak pandemik tersebut juga berimpas pada kegiatan usaha penggemukan domba muda yang dilakukan oleh tim pengabdian UMM melalui program Pengembangaan Usaha Intelektual Kampus (PPUPIK). Dampak tersebut terutama pada pasokan hijauan pakan, yang disebabkan oleh kebijakan PSBB diawal tahun 2020, yang pengaruhnya sangat nyata berdampak pada pengelolaan lahan sehingga berdampak pada pasokan hijauan tebon jagung sebagai pakan basal domba. Salah satu strategi untuk menyediakan hijauan pakan secara kontinyu adalah dengan mencari hijauan dari lahan yang masih bisa diupayakan dan terbebas dari penyekatan wilayah. Pakan silase dapat digunakan dalam jangka 3 sampe 4 bulan kemudian. Ada beberapa wiayah yang menjadi rujukan sebagai lahan hijauan untuk memenuhi kebutuhan domba PPUPIK diantaranya wilayah Karang Ploso, Batu, dan Pujon Kidul, dengan cara membuat perjanjian jual beli dengan sistem tebas. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan memenuhi kebutuhan pakan ternak selama masa penggemukan dan bagaimanakah upaya untuk memperoleh tambahan pendapatan bagi usaha penggemukan domba pada masa pandemi Covid-19. Metode observasi yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat yaitu pelaksanaan jual beli Tebon Jagung, produksi silase, pemasaran silase, dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan kegiatan pengabdian yaitu memenuhi kebutuhan ternak, jumlah domba yang terjual bertambah, feces menjadi pupuk, dan lingkungan menjadi lebih sehat karena bebas bau feces.
Copyrights © 2022