Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Vol 1, No 10 (2015)

ISU LINGKUNGAN DALAM KOMIK DAICHOUHEN DORAEMON: NOBITA TO ANIMARU PURANETTO VOLUME KE-10 KARYA FUJIKO F. FUJIO

PRATIWI, DIELA KURNIA (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
05 Feb 2015

Abstract

Kata Kunci: Komik, Ekokritisisme, Isu Lingkungan, Alam, Pencemaran, Pemanasan GlobalMenurut Djamal Irawan, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraanmanusia serta makhluk hidup lainnya. Hasil interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan memiliki efek positif maupun negatif. Efek negatif yang ditimbulkan dari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya disebut dengan isu lingkungan. Isu lingkungan di Jepang mulai bermunculan sekitar tahun 1868 saat Restorasi Meiji, dan kerusakan-kerusakan lingkungan disertai dengan penyakit yang menyerang warga semakin sering terjadi. Salah satunya adalah Penyakit Minamata di Teluk Minamata akibat keracunan zat Merkuri pada tahun 1956. Kesadaran akan melestarikan lingkungan mulai digaungkan di Jepang pada tahun 1997. Pada tahun 1998, penduduk Jepang mulai diberikan penyuluhan mengenai pemanasan global. Pada tahun yang sama, Fujiko F. Fujio mengangkat isu-isu lingkungan global ke dalam komik Daichouhen Doraemon volume ke-10 ini sebagai sarana edukasi masyarakat tentang bahaya pemanasan global.Teori ekokritisisme dari Cheryll Glotfelly dan Greg Garrard digunakan untuk menganalisa isu-isu lingkungan yang tergambar dalam komik ini, termasuk jenis-jenis, penyebab, dan solusi dari isu lingkungan oleh Ir. Philip Kristanto. Selain itu, teori komik yang dicetuskan oleh Scott McCloud juga digunakan dalam menganalisa komik Daichouhen Doraemon: Nobita to Animaru Puranetto volume ke-10.Kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah terdapat delapan jenis isu lingkungan global dalam komik Doraemon Petualangan volume ke-10: Nobita dan Planet Binatang yang disebabkan oleh populasi penduduk dan perkembangan IPTEK. Isu-isu lingkungan tersebut antara lain adalah alihfungsi hutan kota menjadi lahan komersil, penggundulan hutan yang mengakibatkan satwa-satwa liar kehilangan habitat, desertifikasi atau penggurunan yang mengakibatkan wabah kelaparan, polusi air yang menyebabkan hilangnya spesies-spesies hewan  akuatis, polusi udara yang menyebabkan hujan asam, penggunaan nuklir sebagai senjata perang, dan pemanasan global (global warming).

Copyrights © 2015