UMKM Wisata Petik Jeruk Mak War yang berada di Combong, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar memiliki luas lahan perkebunan 4000 m2 yang ditumbuhi hampir 600 pohon jeruk keprok siem dengan total hasil panen 12 ton buah jeruk per tahun dan secara geografis sangat potensial karena berada di pusat Kabupaten Blitar dan dilalui jalur provinsi. Permasalahan yang sedang dihadapi adalah serangan hama lalat buah (Bractocera sp.) yang membuat buah rusak dan busuk serta mengakibatkan pemilik kehilangan lebih dari 10 persen hasil panen per tahun karena buah tidak layak konsumsi. Selain itu, pandemi COVID-19 juga membuat angka kunjungan wisata menurun secara signifikan hingga 30 persen dan terus bertambah seiring dengan bertambahnya kasus positif COVID-19 di Indonesia. Hal ini memaksa pemilik untuk menjual jeruk hasil panen dengan harga rendah karena belum memiliki mesin pengolah jeruk mengingat usia usaha yang masih muda. Oleh karena itu, permasalahan mitra akan diatasi dengan pelatihan implementasi LED-based insect trap bertenaga surya serta penerapan teknologi pengolahan buah jeruk menjadi minuman maupun konsentrat dalam bentuk mesin pemeras jeruk otomatis untuk meningkatkan nilai jual dan memperpanjang usia produk jeruk, sehingga buah jeruk tidak kehilangan kandungan rasa dan gizi karena penyimpanan yang terlalu lama. Dengan upaya ini, diharapkan pengelola kebun dapat meningkatkan penghasilan dengan menjual produk olahan jeruk. Metode pelaksanaan yang direncanakan berjalan 9 bulan mencakup pemecahan masalah aspek manajemen dan produksi, meliputi: (1) analisis kebutuhan mitra, (2) perancangan perangkap hama bertenaga surya dan mesin pemeras jeruk, (3) fabrikasi mesin (4) uji performa dan transfer teknologi, (5) penerapan mesin kepada mitra dan (6) evaluasi hasil.
Copyrights © 2022