Pengaruh radiasi sinar-X terhadap tingkat kerusakan DNA pada sel limfosit seorang pasien pada 3 pemeriksaan rutin radiologi diagnostik, yaitu pemeriksaan lumbosacral, pemeriksaan abdomen dan kepala. Pemeriksaan lumbosacral dilakukan secara in vivo dan in vitro, sedangkan pemeriksaan abdomen dan kepala dilakukan secara in vitro. Proses penandaan kerusakan DNA menggunakan biomarker γH2AX dan diamati menggunakan mikroskop fluoresen. Tingkat kerusakan DNA diukur melalui persentase jumlah foci γH2AX yang terbentuk pada sel limfosit. Hasil pengamatan jumlah foci γH2AX menunjukkan belum ada kerusakan berarti pada DNA sel limfosit pasien pasca pemeriksaan secara in vivo dan terdapat kerusakan DNA pada sel limfosit pasien pasca pemeriksaan secara in vitro dengan perbandingan jumlah foci γH2AX yang tidak spesifik setiap pemeriksaan. Sinar-X pada pemeriksaan rutin radiologi diagnostik secara in vitro memiliki potensi yang lebih tinggi untuk merusak DNA pasien dibandingkan dengan pemeriksaan secara in vivo, serta jumlah foci γH2AX pada sampel kultur lebih sedikit daripada sampel yang tidak dikultur.
Copyrights © 2022