Kiko Bakery merupakan salah satu UMKM di Jawa Timur yang mengalami penurunan produksi di tahun 2021. Penyebab hal tersebut terjadi dikarenakan banyaknya pesaing bisnis yang muncul dan juga desain kemasan yang kurang menarik serta belum adanya keamasan sekunder yang layak untuk membungkus kemasan sehingga ditemukan banyak produk mengalami kerusakan karena masih dibungkus menggunakan kantung plastik. Peningkatan kualitas kemasan dapat menjadi jawaban dari permasalaan yang ada untuk menarik kembali minat konsumen dan menaikkan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan desain kemasan produk Kiko Bakery dengan mempertimbangkan keinginan konsumen. Analisis dilakukan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan beberapa tahapan mulai dari tahap pengumpulan voice of customer hingga tahap penetapan target dan benchmarking. Hasil dari analisis menyatakan bahwa kemasan produk kiko bakery belum memenuhi goal dari semua atribut whats dan beberapa atribut hows yang sudah ditetapkan. Usulan perbaikan yang dihasilkan adalah kemasan plastik jenis polipropilen ukuran 20 x 16 cm dengan isi satu buah, kemasan kardus jenis kertas ivory 250 gr/m2 ukuran 22 x 15 x 7 cm dengan isi dua buah roti, dan kemasan kardus besar jenis kertas ivory 310 gr/m2 ukuran 32 x 22 x 10 cm dengan isi 12 buah roti.
Copyrights © 2022