Jurnal PADAMU NEGERI (Pengabdian pada Masyarakat Bidang Eksakta)
Vol 2, No 1 (2021)

Pemberdayaan Remaja Melalui Pengembangan Kesehatan Reproduksi Remaja

Des Metasari (Prodi Keperawatan (DIII) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu)
Berlian Kando Sianipar (Prodi Keperawatan (DIII) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu)



Article Info

Publish Date
05 Jul 2022

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi yang dialami remaja diantaranya kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya yaitu hubungan seks pranikah, aborsi, Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV-AIDS serta narkotika, Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, terdapat 34 ribu permohonan dispensasi kawin yang terhitung dari bulan Januari-Juni tahun 2018, 60% yang mengajukan adalah anak di bawah 18 tahun, Menurt komnas perempuan Kekerasan seksual pada remaja tahun 2018 mengalami kenaikan sebanyak 14 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 406.178 (kasus). Pola kekerasan yang terjadi masih sama, lagi-lagi yang paling tinggi di ranah personal atau ranah privat, ranah yang paling dianggap tabu untuk diungkapkan di ruang publik atau di ruang-ruang politik sebanyak 71 persen, yaitu 9.637 kasus. Kesehatan reproduksi sangat penting di paparkan ada saat memasuki masa remaja lebih cepat dan lebih sehat, remaja, ada beberapa hal yang menjadi perhatian agar lebih sehata diantaranya remaja cenderung menghabiskan masa remaja lebih banyak di sekolah, cenderung menunda masuk ke pasar kerja, dan cenderung menunda perkawinan dan melahirkan (BPS dan UNICEF, 2015). Berdasarkan data yang dilansir dari Survei Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesian tahun 2015, pengetahuaan mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas di kalangan remaja masih terbilang rendah. remaja perempuan tidak mengetahui perubahan fisik yang terjadi pada diri mereka dan hampir separuh dari mereka (49,9%) tidak mengetahui masa suburnya. Masa remaja adalah masa transisi dan sangat problematis dalam aspek psikologis. Hal ini membuat mereka berada dalam kondisi anomi (sebuah situasi tanpa norma dan hukum) karena kontradiksi antara norma dan fase orientasi. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman yang berisiko terhadap kesehatan (merokok, narkoba, minuman keras), berisiko terhadap masa depan (putus sekolah, kehamilan dak diinginkan, konsep diri yang dak cukup) dan berisiko terhadap lingkungan sosialnya (pengangguran, kriminalitas). Oleh karena itu, perilaku berisiko dapat membahayakan aspek-aspek psikososial dan kesehatannya.

Copyrights © 2022