AGRIEKONOMIKA
Vol 2, No 2: Oktober 2013

KECEPATAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL DAN KELAYAKAN USAHATANI KEDELAI DI SUMATERA SELATAN

Hutapea, Yanter (Unknown)
woto, Supar (Unknown)
Efendy, Jauhari (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 Oct 2013

Abstract

ABSTRAKTerdapat beberapa upaya untuk meningkatkan produktivitas kedelai, salah upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan benih dengan penggunaan varietas unggul. Adopsi varietas-varietas unggul oleh petani adalah salah satu dalah salah satu ukuran keberhasilan program penilaian teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan adopsi varietas unggul kedelai serta kelayakannya. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Lahat pada 2010. Data dikumpulkan melalui wawancara secara individual kepada petani. Strata petani dikelompokkan kecepatan adopsi varietas unggul 1-2 musim tanam setelah direkomendasikan, 3-4 dan 5-6 musim tanam setelah direkomendasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur petani, pendidikan petani, area tanam kedelai, pengalaman usahatani kedelai, kompatibilitas, triabilitas, observabilitas, cosmopolitan, saluran komunikasi, media komunikasi, intensitas konseling, profitabilitas relative usahatani dan jumlah anggota keluarga yang ikut serta dalam usahatani kedelai memiliki perbedaan signifikan diantara tiga strata. Pengalaman berusahatani kedelai memiliki korelasi signifikan dengan kecepatan petani dalam mengadopsi varietas yang dikembangkan, sementara faktor lainya memiliki korelasi dengan signifikansi yang tinggi. Petani yang mengadopsi varietas-varietas 1-2 musim tanam setelah direkomendasikan, 3-4 dan 5-6 musim tanam setelah direkomendasikan memperoleh pendapatan usahatani kedelai sebesar Rp 3.742.255/ha; Rp 3.554.105/ha dan Rp 2,240,925/ha dengan nilai R/C 1.58; 1.53 dan 1.39.Kata Kunci: Adopsi, kedelai, kelayakan usahatani             ABSTRACTTo increase the productivity of soybeans, one of the efforts that can be done is by improving the seeds that using high yielding varieties. Adoption of high yielding varieties by farmers is one measure for success of technology assessment program. This research have aims to find out the factors that influenced to the adoption acceleration of advance variety of soybean and its feasibility. This research was conducted in Musi Rawas, Musi Banyuasin and Lahat Regencies in 2010. Data collected through interviews of individual farmers. Strata farmers are grouped into the speed of adopting high yielding varieties 1-2 planting season after the recommended, 3-4 and 5-6 planting season after the recommended. The results showed that the age of farmers, farmer education, area of soybean planting, soybean farming experience, compatibility, triability, observability, cosmopolitan, complexity, communication channels, communication media, counseling intensity, the relative profitability of farming and family members that joint in soybean farming has a significant difference between the three strata. Soybean farming experience was significantly correlated with the speed of farmers to adopt improved varieties, while other factors were highly significant correlated. Farmers who adopt improved varieties 1-2 planting season after the recommended, 3-4 and 5-6 planting season after the recommended get soybean farm incomes as follow Rp 3.742.255/ha; Rp 3.554.105/ha and Rp 2,240,925/ha with R/C 1.58; 1.53 and 1.39.Key words: Adoption, soybean, farming feasibility

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

agriekonomika

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance

Description

AGRIEKONOMIKA, terbit dua kali dalam setahun yaitu pada April dan Oktober yang memuat naskah hasil pemikiran dan hasil penelitian bidang sosial, ekonomi dan kebijakan pertanian dalam arti ...