Abstrak. Pendidikan sebagai aktivitas belajar mengajar, esensinya terletak pada kemampuan berpikir. Berdasarkan tingkatannya, kemampuan berpikir dibedakan menjadi dua jenis yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang biasa disebut dengan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan kemampuan berpikir tingkat rendah yang disebut dengan Lower Order Thinking Skills (LOTS). HOTS merupakan aktivitas berpikir yang tidak sekadar menghafal dan menyampaikan kembali informasi yang telah diketahui, tetapi juga kemampuan mengonstruksi, memahami, dan mengubah pengalaman untuk memecahkan permasalahan. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran pengabdian pada masyarakat yang dilakukan di kabiupaten barru, pada guru-guru dengan mengenalkan soal-soal dalam bentuk HOTS unutk membangun kemampuan berpikir siswa. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat untuk mendukung kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam hal penyusunan soal HOTS. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh berupa pengamatan dan literature research yang disampaikan dalam sebuah deskripsi. Mitra Program Kemitraan Komunitas (PKM) ini adalah Guru-guru di Kabupaten Barru. Fenomenanya adalah: (1) Pentingnya membangun kemampuan berpikir kritis pada siswa (2) Guru memiliki peran yang sangat besar unutk membangun kemampuan berpikir pada siswa melalui soal-soal berbasis HOTS Metode yang digunakan adalah: ceramah, demonstrasi, diskusi, tanya jawab, dan mitra pendamping yang dilakukan secara daring, sebab kendala pandemi covid 19. Hasil yang dicapai adalah (1) mitra memiliki pengetahuan dalam menyusun soal-soal berbasis HOTS, (2) mitra mampu membangun proses pembelajaran yang menyenangkan dan (3) mitra memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi Kata kunci: Berpikir kritis, HOTS, Guru, Ujian, Barru
Copyrights © 2021